Dalam berbagai literatur fiqih dan buku-buku tuntunan shalat banyak ditemukan amalan dan do’a-do’a keseharian. Dari yang bersifat umum hingga do’a istimewa. Diantara do’a yang banyak ragamnya adalah do’a yang disediakan untuk shalat hajat. Akan tetapi kebanyakan penyebutan do’a-do’a itu tidak menyertakan sumber asalnya. Baik yang berasal dari ulama shalihin maupun langsung dari hadits Rasulullah saw.
Oleh karena itu sungguh ada manfaatnya apabila dalam tulisan ini
diceritakan sebuah kisah tentang seorang yang tidak sempurna
penglihatannya datang kepada Rasulullah saw untuk meminta do’a
kesembuhan. Akan tetapi Rasulullah saw malah memerintahkannya untuk
mendirikan shalat hajat lalu berdo’a yaitu:
اللهم انى اسألك واتوجه اليك بمحمد نبي الرحمة يا محمد انى قد توجهت بك الى ربى فى حاجتى هذه لتقضى. اللهم فشفعه في
Allahumma ini as’aluka wa atawajjahu ilaika bi muhammadin
nabiyyir rahmah, ya Muhammadu inni qad tawajjahtu bika ila Rabbi fi
hajati hazdihi litaqdhi. Allahumma fa syaffi’hu fiyya.
Artinya:
Ya allah Sesungguhnya aku bermohon kepada Engkau, dan aku
menghadap kepada engkau dengan Muhammad Nabiyyir Rahmah, Wahai Muhammad
sesungguhnya aku menghadap Tuhanku bersamamu dalam memohonkan hajatku
ini agar dikabulkan. Ya Allah perkenankanlah dia (Muhammad saw)
memberikan syafaatnya kepadaku.
Adapun keterangan lengkapnya sebagaimana ditahrijkan oleh At-Tiridzi dan Ibnu Majah hadits riwayat Utsman bin Hunaif.
إن رجلا ضرير البصري
اتى النبي صلى الله عليه وسلم فقال ادع الله لي انيعافينى فقال ان شئت
اخرت لك فهو خير وان شئت دعوت فقال ادعه فامره ان يتوضأ فيحسن وضوءه ويصلى
ركعتين ويدعو بهذا الدعاء : اللهم انى اسألك واتوجه اليك بمحمد نبي الرحمة
يا محمد انى قد توجهت بك الى ربى فى حاجتى هذه لتقضى. اللهم فشفعه في
Bahwasannya ada seorang laki-laki yang penglihatannya rusak datang
kepada Rasulullah saw sambil berkata “do’akanlah kepada Allah untukku,
agar disembuhkan-Nya aku ini”. Rasulullah saw balik menjawab “kalau kamu
mau, aku dapat menundanya untukmu dan itu lebih baik, atau kalau kamu
mau aku akan mendo’akan” maka orang itupun memohon “doakanlah untukku!” .
Kemudian Rasulullah saw menyuruhnya berwudhu, maka wudhulah orang
tersebut dengan baik dan shalat dua raka’at dan berdo’a dengan do’a ini “Allahumma
ini as’aluka wa atawajjahu ilaika bi muhammadin nabiyyir rahmah, ya
Muhammadu inni qad tawajjahtu bika ila Rabbi fi hajati hazdihi litaqdhi.
Allahumma fa syaffi’hu fiyya”.
Demikianlah Rasulullah saw menganjurkan dan membolehkan seseorang bertawassul menggunakan nama beliau sebagai seorang Nabi dan Rasul, meskipun dalam shalat hajat.