Berikut Inilah 5 Kesaktian Mbah Fanani Dieng
1. Mbah Fanani pernah ditemui di Makkah
ercaya
atau tidak, banyak orang meyakini kesaktian Mbah Fanani. Salah satu
cerita disampaikan oleh Taifin, ketua RT 1/RW 1 Desa Diengkulon,
Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Dia bersama
istrinya menceritakan Mbah Fanani pernah ditemui di Makkah, Arab Saudi,
oleh seorang warga Banjarnegara.
“Pernah
ada yang ketemu Mbah Fanani di Makkah. Waktu itu cleaning service
Ka’bah yang ketemu, kebetulan dia itu orang Banjarnegara. Katanya pas
dia ngepel lantai sekitar Ka’bah ketemu dan kenalan. Dia ngaku namanya
Mbah Fanani dan tinggal di Dieng. Nah pas si cleaning service pulang
kampung, dia ke sini nyari Mbah Fanani terus pas ditemuin katanya emang
benar dia (Mbah Fanani) yang waktu di Makkah ketemu,” kata Taifin.
Warga
pun kemudian merasa heran mendengar pengakuan tersebut. Sebab, selama
ini Mbah Fanani diketahui hanya berdiam diri di tenda dan tak pernah
terlihat pergi ke mana pun. Jangankan ke Makkah, sepengetahuan dia, Mbah
Fanani 19 tahun tidak pernah keluar dari tenda.
“Memang kalau secara logika itu sulit untuk dipercaya. Tapi kenyataannya ada yang ngaku begitu dan sampai datang ke sini,” ujar Taifin.
Hingga
kini belum diketahui secara pasti asal usul Mbah Fanani. Namun, ada
beberapa orang yang mengaku keluarga dan menyebut bahwa dia berasal dari
Cirebon, Jawa Barat.
2. Setiap masuk waktu salat, Mbah Fanani menghilang dari tenda
Bicara
soal hal mistis maupun gaib bisa percaya atau tidak. Seperti yang
terjadi dengan Mbah Fanani. Konon dia tidak pernah ada di tendanya saat
masuk waktu salat lima waktu.
“Kalau pas salat 5 waktu, Mbah Fanani juga enggak pernah ada di tendanya. Dia hilang enggak tahu ke mana,” kata istri Taifin, Ketua RT 1/RW 1, Desa Diengkulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Soal
adanya pengakuan dari berbagai pihak soal kesaktian Mbah Fanani, Taifin
tidak pernah menyangkalnya. Namun, dia percaya semua ketentuan sudah
diatur oleh Allah S.W.T.
“Dibilang
sakti ya sakti, bukti kesaktiannya yang bisa dilihat oleh mata yaitu
belasan tahun hidup di tenda terpal enggak pakai alas. Kehujanan,
kepanasan, padahal dingin banget di sini, dia bisa bertahan. Mungkin
kalau orang kaya kita, sebulan sudah meninggal. Itulah yang bisa dilihat
saktinya. Kalau yang lainnya bisa mendatangkan rezeki atau jodoh atau
yang lainnya, kurang tahu. Yang merasakan yang suka datang. Kalau warga
sini, percaya enggak percaya. Saya mah wallahualam,” kata Taifin.
Mbah
Fanani sudah bertapa selama 19 tahun di Jalan Raya Dieng, RT 1/RW 1,
Desa Diengkulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Dalam menjalani ritual bertapa, Mbah Fanani tetap makan dan minum
seperti biasa. Makanan setiap hari diberikan oleh warga yang rumahnya
berada di belakang tenda Mbah Fanani.
Hingga
kini belum diketahui secara pasti asal usul Mbah Fanani. Namun, ada
beberapa orang yang mengaku keluarga dan menyebut bahwa dia berasal dari
Cirebon, Jawa Barat.
3. Tenda Mbah Fanani dilempar botol minum, pelakunya kecelakaan
Berbagai
cerita diungkapkan beberapa saksi soal kelebihan Mbah Fanani memang
sulit dipercaya. Namun, meski demikian, warga Dieng menegaskan semua
cerita itu tanpa rekayasa. Entah kebetulan atau pun tidak, cerita di
balik mistis sosok Mbah Fanani diungkap oleh Narti (36), warga yang
rumahnya berada di depan tenda Mbah Fanani.
Menurut
Narti, dulu pernah ada orang dari melempar botol minuman ke depan tenda
Mbah Fanani dari dalam mobil. Tak lama setelahnya, mobil itu
kecelakaan.
“Pernah
ada orang ngelempar botol air mineral ke depan tenda Mbah Fanani, terus
pas di perjalanan, orang itu katanya ngerasa gelap, enggak bisa lihat
apa-apa, dan akhirnya kecelakaan,” kata Narti saat ditemui beberapa waktu lalu.
Selain
itu, lanjut Narti, ada sebuah mobil yang bannya bocor, tiba-tiba ban
itu melayang di atas tenda Mbah Fanani. Warga yang menyaksikan berteriak
karena menduga ban tersebut akan jatuh tepat ke atas tenda Mbah Fanani.
“Tapi ternyata ban itu melewati tendanya Mbah Fanani, semua yang melihat takut kalau bakal kena Mbah,” tuturnya.
Warga
pun dibuat heran saat ban tersebut bisa melewati tenda Mbah Fanani.
Padahal jika dilihat arah jatuhnya ban, sudah pasti menimpa tenda Mbah
Fanani.
4. Mbah Fanani bisa rasakan aura negatif para tamu
Mbah
Fanani sosok orang terbilang unik. Sebab, selama 19 tahun dia hanya
diam tak pernah berkomunikasi apapun. Dari keunikan itu, malah banyak
orang berdatangan menemuinya. Tapi ternyata, tidak semua orang yang bisa
masuk ke dalam tenda untuk menemuinya.
Bukan
karena dia menakutkan atau menyeramkan, konon dia bisa merasakan jika
orang yang datang bertujuan tidak baik. Mbah Fanani akan mengusir dengan
kode lambaian tangan atau jarinya. Namun apa bila batinnya merasa orang
tersebut baik, maka Mbah Fanani pun akan mengajak masuk dengan lambaian
jarinya pula.
“Dia tahu kalau kira-kira orang yang datang tujuannya enggak baik, Mbah Fanani pasti enggak mau (ditemui) dan ngusir,” kata Narti (36) warga sekitar, saat ditemui beberapa hari lalu.
Tak
hanya itu, warga sekitar pun tidak semua bisa mendekatinya. Mbah Fanani
pernah menolak beberapa warga dianggap kurang pas di hatinya, ketika
akan memberi makan atau membersihkan tendanya.
“Bukan
cuma tamu, sama warga di sini juga ada yang enggak mau kalau dikasih
makan atau bersihin tendanya. Yang setiap hari ngasih ya ibu Uripah,
yang punya rumah belakang tendanya,” ujar Narti.
Bahkan, jika Mbah Fanani tidak ikhlas, setiap tamu yang berkunjung lalu meminta foto maka hasilnya tidak terlihat.
“Kalau
enggak ikhlas foto juga enggak kelihatan. Saya sering lihat tamu foto
tapi hasilnya enggak ada. Sering saya lihat begitu,” kata Widodo (55), salah seorang warga.
5. Banyak orang sowan ke Mbah Fanani konsultasi
Keberadaan
Mbah Fanani yang bertapa di Jalan Raya Dieng, RT 1/RW 1, Desa
Diengkulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah,
membuat banyak orang dari berbagai daerah berdatangan. Pria yang tak
pernah bicara itu dianggap memiliki kesaktian dan kemampuan di luar akal
manusia.
Seperti
yang diungkapkan Widodo (55) salah satu warga setempat. Dia
menceritakan, dulu kakak perempuannya pernah kehilangan kalung saat
bertani di ladang. Lalu dia mendatangi Mbah Fanani menceritakan kejadian
yang dialaminya dan berharap kalungnya bisa ditemukan.
“Waktu
itu, mbak saya pernah kalungnya hilang di ladang, terus dia datang ke
Mbah Fanani minta tolong. Eh besoknya tiba-tiba kalung itu ketemu,” kata Widodo saat ditemui pekan lalu.
Selain itu, Widodo pernah mencoba datang ke Mbah Fanani meminta nomor togel. Namun saat itu Mbah Fanani hanya menunjuk ke luar.
“Saya
juga pernah minta rezeki, saya bilang ‘Mbah, saya minta rizki, minta
nomor’, tapi dia nunjuk ke luar pas ada mobil lewat. Saya pikir apa
nomor mobil yang lewat atau saya suruh keluar. Tapi saya lihat mobil
udah jauh,” ujarnya.
Meskipun
tidak mengetahui pasti tujuan tamu yang datang ke Mbah Fanani, namun
dari pengamatan Widodo, dia menduga mereka datang sama seperti dirinya,
yaitu meminta rizki atau pun jodoh.
“Paling
yang pada datang juga sama, minta jodoh juga mungkin. Beberapa hari
lalu malah ada cewek pakai baju seksi terus dandanan menor datang. Saya
rasa cewek nakal, datang ke si Mbah. Udah gitu lama banget, ada kali
sejam enggak keluar-keluar. Saya juga sempat heran itu cewek kok lama,
terus minta pemuda intip dia ngapain, eh ternyata enggak ngapa-ngapain.
Mungkin minta jodoh kali hehe,” ucap Widodo sambil berseloroh.
Dipercaya
atau tidak Mbah Fanani konon bisa membantu kesulitan dan permintaan
tamu. Oleh karena selama 19 tahun tenda Mbah Fanani tak pernah sepi dari
pengunjung.